Artikel
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN LOCUS STUNTING
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN LOCUS STUNTING DI DESA PEMATANG RAHIM
Selasa, 22/10/2019 Pemerintah Desa Pematang Rahim melaksanakan kegiatan Sosialisasi pencegahan dan penanganan Locus Stunting, anggaran kegiatan bersumber dari Dana Desa Tahun 2019. acara di hadiri oleh Penjabat Kepala Desa beserta Perangkat Desa, Camat Mendahara Ulu, Kepala Puskesmas Simpang Tuan, BKTM, Babinsa, Ketua BPD dan warga Peserta Sosialisasi yang memiliki anak berumur 1.000 HPK sebanyak 50 orang.
Materi Sosialisasi berkaitan dengan Pencegahan dan penanganan Locus Stunting khususnya di Desa Pematang Rahim dan kabupaten Tanjung Jabung Timur pada umumnya. ada 3 orang pemateri sebagai berikut :
1. Bapak Hendriyanto, S.IP, M.Kes, dari Dinas Kesehatan Kab.Tanjung Jabung Timur, menyampaikan Materi tentang "Pencegahan dan penanganan Stunting untuk meningkatkan Sumber Daya manusia"
2. Bapak Fahnuddin, S.Pd, dari dinas Pendidikan Kab. Tanjung Jabung Timur ,menyampaikan materi tentang "Pola pengasuhan (Parenting) dan stunting "
3. Lukman Hakim, dari Tenaga Ahli Pelayanan Sosial Dasar (Kemendes) kab. Tanjung Jabung Timur menyampaikan materi tentang Peran Desa dalam kegiatan Konvergensi pencegahan Stunting"
Berdasarkan data PrevalensiBayi stunting di Indonesia ( 2017 - 2019 ), Angka Balita yang mengalami Stunting di Indonesia mencapai 37,2 % dan pada tahun 2018 menurun 30,8% dan ditargetkan pada tahun 2019 menurun menjadi 28%.
Menurut standar WHO, suatu wilayah dikatakan mengalami masalah gizi akut bila prevalensi bayi stunting sama/lebih dari 20% atau balita kurus di atas 5%.
Kemiskinan dan rendahnya pengetahuan orang tua terhadap kesehatan anak menjadi salah faktor penting terhadap tingginya prevalensi bayi Stunting (tinggi anak di bawah standar menurut usianya/kredil) di Indonesia. Hal ini yang menyebabkan banyak anak Indonesia yang mengalami masalah asupan gizi sejak masih berupa janin hingga berusia 24 bulan (1.000 hari pertama kehidupan).
Baca Juga : Peran Pemerintah Desa dalam Kegiatan Konvergensi pencegahan Stunting
Berikut penyebab anak mengalami STUNTING :
1. Praktek Pengasuhan yang kurang baik ( Kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang lama sejak konsepsi sampai anak usia 2 tahun ;
2. Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan sebelum kehamilan ; Pelayanan Kesehatan untuk ibu selama masa kehamilan , Pelayanan Setelah ibu melahirkan dan Pembelajaran dini yang berkualitas ;
3. Masih kurangnya akses rumah tangga / keluarga kepada makanan bergizi di Indonesia ;
4. Anak sering sakit terutama diare, campak, TBC dan penyakit infeksi lainnya dan
5. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.
Sebagai informasi dan perlu untuk diketahui , Pemerintah Desa Pematang Rahim sejak tahun 2018 dan 2019 telah melaksanakan program dalam rangka kegiatan Konvergensi Stunting berupa : Pembangunan Posyandu, Peningkatan anggaran bagi operasional Posyandu, pembangunan 2 unit PAUD, Penyediaan sarana dan pipanisasi air bersih, Penyuluhan PHBS, penyediaan APE bagi PAUD, sosialisasi Stunting, Pembentukan KPM (Kader pembangunan manusia ) dan RDS (Rumah Desa sehat).
Dalam dokumen RKPDesa tahun 2020 telah di rencanakan program 5 paket kegiatan Konvergensi Stunting di Desa Pematang Rahim yang mencakup :
- Pelayanan KIA
- Konseling Gizi Terpadu
- Sanitasi dan Air Bersih
- Perlindungan Sosial
- PAUD