Artikel
Covid-19 Matikan Ekonomi Warga, Bagaimana Negara Lain Menghadapinya?
Covid-19 Matikan Ekonomi Warga, Bagaimana Negara Lain Menghadapinya?
[KBR|Warita Desa] Jakarta | Pandemi Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) menghantam mata pencaharian warga di banyak negara.
Hantaman itu terutama dirasakan warga yang bekerja di sektor pariwisata, serta sektor-sektor lain yang terkait langsung dengannya seperti transportasi, perhotelan, penyuplai makanan, dan sebagainya.
Organisasi pariwisata dunia World Travel & Tourism Council (WTTC) memperkirakan ada jutaan orang yang mengalami krisis keuangan gara-gara wabah ini.
“Mata pencaharian jutaan orang di sektor pariwisata sedang hancur. Dari pelayan, supir taksi, koki, pilot, penjual katering, sampai petugas kebersihan," kata Presiden WTTC Gloria Guevara dalam siaran persnya, Jumat (20/3/2020).
“Jutaan keluarga terjerumus ke dalam kesusahan dan utang yang mengerikan, tidak tahu bagaimana mereka bisa belanja makanan dan membayar tagihan. Wabah Covid-19 menciptakan efek domino sangat besar, menghancurkan seluruh sektor ekonomi," katanya lagi.
Karena itu, WTTC mendorong negara-negara agar membuat kebijakan yang isinya:
Melindungi pendapatan orang-orang yang terdampak wabah;Memberi pinjaman bebas bunga bagi usaha kecil menengah, terutama pariwisata, untuk melindungi mereka dari kebangkrutan, dan;Menghapus pajak untuk pelaku usaha selama 12 bulan ke depan.
Kebijakan Ekonomi 'Bagus' di Tengah Wabah Covid-19
WTTC mencontohkan kebijakan beberapa negara yang mereka nilai 'bagus' untuk mengatasi krisis ekonomi warga akibat wabah Covid-19. Berikut paparan singkatnya.
1. Hong Kong: Subsidi Agen Wisata
Pemerintah Hong Kong membuat program subsidi bernama Anti-Epidemic Fund's Travel Agents Subsidy Scheme.
Lewat program tersebut, setiap agen wisata yang terdaftar di Hong Kong bisa menerima subsidi sebesar HK$80.000 atau sekitar Rp170 juta per badan usaha.
2. Jerman: Pinjaman Tunai Tak Terbatas
Menurut WTTC, pemerintah Jerman sudah menyiapkan pinjaman uang tunai tak terbatas selama masa wabah Covid-19.
Pinjaman tak terbatas itu disediakan untuk pelaku usaha yang menghadapi kesulitan keuangan dan terancam bangkrut akibat wabah.
3. Prancis: Dana Solidaritas
Pemerintah Prancis juga menyiapkan paket bantuan yang mereka namakan Solidarity Fund atau dana solidaritas.
Bantuan tersebut berupa dukungan dana tak terbatas, ditujukan bagi pelaku usaha yang bangkrut akibat wabah Covid-19 terutama dari sektor bisnis katering, perdagangan non-makanan, dan pariwisata.
4. Italia: Pemerintah Bayar 80 Persen Gaji Karyawan
Di Italia, pemerintah membayarkan 80 persen gaji pekerja formal yang terdaftar di negaranya. Kelompok wirausaha dan pekerja informal bisa turut mendaftarkan diri untuk mendapat bantuan serupa.
Pemerintah Italia juga membuat sistem penundaan pembayaran cicilan bagi keluarga-keluarga yang kehilangan pemasukan akibat wabah Covid-19.
Oleh : Adi Ahdiat
Editor: Agus Luqman
Redaktur : Abdul Kadir